Friday, June 25, 2010
Ucapan Sang Kekasih...
Semoga Allah menjadikanmu dalam kalangan orang-orang cerdik pandai,
Semoga Allah menghimpunkanmu dalam kalangan orang-orang yang dikasihi,
Semoga Allah cenderungkanmu kepada kebaikan dari semua pintu kebaikan,
Semoga Allah bukakan kepadamu pintu-pintu untuk bersama orang-orang yang arifbillah.
Monday, June 7, 2010
Siri Klinik Al-Quran
Firman Allah:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan mereka banyak mengingat Allah. [Q.S. 33 Al Ahzab 21]
Al-Kautsar
Asbabun nuzul:
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa kaum Quraisy menganggap kematian anak laki-laki Rasulullah SAW. yang bernama Qasim bererti putus sudah turunan / sejarah dari Nabi Muhammad.
Dan al-’Ashi bin Wa’il berkata bahwa Muhammad terputus keturunannya.
Dalam riwayat lain dikatakan al-’Ashi bin Wa’il berkata “Aku benci Muhammad”. Ayat ini turun sebagai penegasan bahwa orang yang membenci Rasulullah akan putus segala kebaikannya.
Dalam riwayat yang lain ‘Uqbah bin Abi Mu’aith berkata : “Tidak seorang anak laki-laki pun yang hidup bagi Nabi saw, sehingga keturunannya terputus.
Maka turunlah ayat ini (S:108 Al-Kautsar, ayat 1 – 3) sebagai bantahan atas ucapan mereka.
Ayat 1
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak
inna=sesungguhnya Kami
a’thainaaka=Kami telah memberikan padamu
al kautsar=ni’mat yang banyak
Tafsir ayat (Ref: Shafwuutu At-Tafsir Juz III hal:611 Karangan: Muhammad Ali Shabuni):
Kami berikan kepada-Mu (Muhammad) kebaikan yang banyak lagi abadi.
Ayat ini merupakan peringatan kepada Muhammad agar jangan bersedih hati atas meninggalnya Qasim putra Beliau.
Alkautsar (ni’mat yang banyak lagi abadi) yang telah diberikan kepada Muhammad adalah : Ni’mat Islam, turunnya Al-Quran kepada Beliau, kemenangan yang pasti akan datang sebagaimana janji dari Allah, dan jumlah pengikut yang akan berjumlah banyak (pada saat surah ini turun pengikut Beliau masih sedikit).
Ayat ini juga menunjukkan bahawa Al-Quran pasti diturunkan seluruhnya sebagai salah satu ni’mat yang dijanjikan Allah, walaupun pada saat itu Al-Quran baru diturunkan sebahagian.
Ayat ini juga mengajarkan kepada ummat Islam agar apabila sedang bersedih hati hendaklah mengingat-ingat segala kenikmatan yang telah Allah berikan kepadanya sehingga perasaan sedih itu tidak berlarut-larut. Karena umumnya jika orang sedang bersedih hati cendrung untuk membesar-besarkan kesedihan tersebut sehingga makin bersedih hati.
Ayat 2
Maka dirikanlah solat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
fashalli=maka dirikanlah solat
lirabbika=kerana Tuhanmu
wanhar=dan berkorbanlah
Tafsir ayat (Ref: Shafwuutu At-Tafsir Juz III hal:611 Karangan: Muhammad Ali Shabuni):
Maka solatlah kepada Tuhanmu yang telah memberi nikmat yang banyak itu dengan semata-mata mengharapkan redha Allah, dan sembelihlah haiwan qurban sebagai ibadah dan mensyukuri ni’mat-Nya.
Berqurban disini tentunya dilakukan pada hari Qurban (Aidul Adha). Sebelumnya orang Mekah berqurban untuk menyembah berhala. Berqurban yang dilakukan merupakan simbol ketundukan kepada perintah Allah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Ayat ini mengajarkan bagaimana sikap seorang Muslim dalam mensyukuri ni’mat yang telah didapatkannya, iaitu berterimakasih kepada Allah dengan menegakkan Solat sebagai menjalin hubungan ke Allah (habluminnAllah) dan juga berqurbanlah sebagai salah satu cara menegakkan kepedulian sosial (habluminannaas).
Friday, June 4, 2010
ubat penyakit hati
Penyebab penyakit hati
Syirik
Maksiat
Lengah dari berzikir dan mengingati Allah
Tertekan, tidak semangat, dan merasa berat dlm menjalankan agama
Berpaling dr mempelajari ilmu, mendalami agama, mengikuti sunnah Rasulullah, mengkaji Al-Quran, dan mengikuti majlis2 taklim.
Sibuk dgn urusan dunia dan mengabaikan urusan agama
Berlebihan
Tanda-tanda penyakit hati
Racun-racun hati
Faktor penyebab kematian hati
Cinta dunia yang berlebihan sehingga mengungguli kecintaan pada akhirat(16:107-108)
Minimanya pemahaman terhadap agama(30:59)
Keengganan mengkaji ilmu agama
Kurangnya muhasabah atau evaluasi diri
Menolak nasihat agama (63:3)
Mulanya ia telah beriman dan menerima nasihat2 agama, namun ia tdk tahan menahan dugaan syaitan dan dunia – kembali kafir(baca:ingkar)
Rasulullah SAW bersabda: “Aku selalu mengikuti sangkaan hamba-Ku, dan Aku selalu menyertai jika ia berzikir kpd-Ku. Jika ia berzikir kpd-Ku dalam majlis org byk, niscaya Aku ingat ia dlm kumpulan yang lbh byk dr kumpulannya. Jika ia mendekatkan diri kpd-KU satu jengkal, maka Aku mendkt pdnya satu hasta. Jika ia dtg kpd-Ku dgn berjalan, maka Aku akan mendatanginya dgn berlari.”
(Hadith Qudsi, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Subscribe to:
Posts (Atom)